Apakah orang bijaksana adalah akibat dari keturunan?
Faktanya,
tidak ada seperangkat gen umum yang ditemukan pada semua orang bijaksana. Orang bijaksana muncul dari berbagai bentuk, ukuran, warna kulit dengan berbagai sifat badan dan jiwa yag berbeda. Tidak ada dua yang persis sama. Orang bijaksana juga bukan melulu akibat dari pendidikan mereka, dan bijaksana juga bukan tidak dijamin oleh faktor lingkungan saja.
tidak ada seperangkat gen umum yang ditemukan pada semua orang bijaksana. Orang bijaksana muncul dari berbagai bentuk, ukuran, warna kulit dengan berbagai sifat badan dan jiwa yag berbeda. Tidak ada dua yang persis sama. Orang bijaksana juga bukan melulu akibat dari pendidikan mereka, dan bijaksana juga bukan tidak dijamin oleh faktor lingkungan saja.
Ribuan penelitian filsafat pada
dasarnya sampai pada jawaban meyakinkan bahwa kunci KEBIJAKSANAAN terletak
dalam cara berpikirnya, CARANYA MENGGUNAKAN LOGIKA DAN AKAL SEHATNYA. BAGAIMANA
SESEORANG MENJALANI PROSES BERPIKIR YANG BENAR DENGAN MENGHINDARI KESALAHAN
ATAU KESESATAN BERPIKIR.
Yang perlu digarisbawahi bahwa:
Kalau Anda mengubah cara berpikir tentang diri Anda, hubungan-hubungan Anda,
sasaran-sasaran Anda, maka hidup Anda pasti berubah. Bila Anda mengubah mutu
pemikiran Anda, mau tidak mau Anda akan mengubah mutu hidup Anda, dan akhirnya
mengubah dunia Anda.
Sebaliknya, kegagalan untuk meraih
kebijaksanaan adalah hasil dari gambaran-gambaran yang Anda simpan dalam pikiran
Anda. Bila Anda berpikir bahwa diri Anda gagal mencapai kebijaksanaan, buruk,
dan pikiran Anda tidak bermutu maka Anda akan mengalami kegagalan.
Pada saat ini, banyak dari kita
berdiam diri membiarkan apa yang kita cita-citakan tetap menjadi impian saja
tanpa benar-benar berusaha untuk mewujudkannya. Lantas apa yang menyebabkan
kita tidak bisa merealisasikan Impian kita? bukankah kita sudah menginginkannya
sejak lama bahkan sudah merencanakan berbagai cara maupun strategi untuk
mencapai kebijaksanaan dan sudah bekerja keras untuk mengejarnya ?
Setiap orang pasti mempunyai
cita-cita dan impian dalam hidupnya… seperti : memiliki banyak teman, menjadi
orang yang suka beramal, bisa dekat dengan Tuhan, mengunjungi tempat-tempat
yang menyejukkan hati, menikmati pengalaman spiritual yang luar biasa, dan bisa
melakukan apa saja yang ingin kita lakukan bersama keluarga dan orang-orang
yang paling kita sayangi dalam hidup kita. Kita ingin menjadi orang yang
bijaksana yang bisa memberikan pencerahan pada orang lain dan seterusnya…
Tetapi pertanyaannya : “Kenapa
banyak dari kita tidak bisa merealisasikan DIRI dari keinginan menjadi
BIJAKSANA?”
Pertama : Selalu mengaitkan dengan masa lalu. Disaat kita mempunyai
sesuatu yang berarti untuk diwujudkan seringkali kita tidak bisa lepas dari
bayangan masa lalu. Kita mengingat kondisi hidup yang susah, serba emosional,
uring-uiringan untuk mensikapi keadaan yang tidak membahagiakan, kita berkubang
dalam keterbatasan, dan menemukan semua alasan kenapa kita tidak bisa berhasil,
dst…
Kedua : Kita mempunyai ketakutan dan kecemasan. Sebelum melakukan
sesuatu kita sering kali mempunyai ketakutan dan kecemasan yang berlebihan.
Bagaimana kalau saya tidak bijaksana?, apa yang dikatakan orang tentang saya?,
mereka akan menertawakan saya? Saya akan tambah frustasi jika saya sudah
berusaha dan ternyata tidak mencapainya, dst…
Ketiga : Membiarkan sebuah perkara mengintimidasi kita. Sering kali
kita membiarkan perkara mengintimidasi kita. Kita kerap mendengar kata-kata
yang menurunkan semangat dan mengacaukan fokus kita bahkan mencuri keinginan
kita untuk menjadi bijaksana. Anda tidak mungkin bisa berhasil menjadi bijak,
jangan bermimpi, lakukan yang biasa-biasa aja, terlalu besar dan sulit dicapai.
Udah terima nasib saja sebagai wong sak karepe dewe, dst…
Keempat : Tidak bisa melakukan sampai tuntas. Ini yang paling sering
terjadi dalam hidup kita. Misalnya, memulainya perjalanan spiritual dengan
antusias dan semangat yang mengebu-gebu, tetapi ketika menghadapi kendala cepat
menyerah, tidak sanggup menderita dan tidak mau bayar harga sehingga
melepaskannya begitu saja.
Kelima : Kita mempunyai sifat malas. Salah satu kebiasaan kita dan
penyakit lama yaitu suka menunda-nunda tindakan dan rencana tindakan yang sudah
ditetapkan. Menganggap masih ada banyak waktu dan masih muda sehingga sering
kali tidak pernah memulai apapun bahkan sudah terlambat ketika kita sadar.
Jika kita mau berhasil mewujudkan
impian untuk menjadi manusia bijaksana, kita harus segera menghancurkan lima
penghalang mental (mental block) yang sudah ditulis diatas dan mengantikannya
dengan lima kebiasaan baru yang akan menjadi titik tolak perubahan yang
mendorong kita untuk segera merealisasikan keinginan. Saat ini juga !
Pertama : Fokus pada keinginan. Pikirkan APA HAKEKAT KEBIJAKSANAAN,
susun rencana, gali potensi dan kelebihan, temukan strategi, cara dan segala
kemungkinan untuk mewujudkannya dalam hidup sehari-hari.
Kedua : Yakin dan Percaya 100% bahwa Anda bisa. Keyakinan adalah
modal utama untuk mendapatkan apapun yang Anda inginkan untuk menjadi
BIJAKSANA. Segala sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini hanya seringkali
belum pernah di coba.
Ketiga : Lakukan saja sesuai dengan keinginan Anda. Ikuti kata hati
Anda, LIHATLAH SEMUA FENOMENA DI LUAR ANDA DENGAN MATA HATI dan jangan
terpengaruh oleh sesuatu yang akan merontokkan semangat Anda untuk menjadi
bijak. Buatlah sejarah baru dalam hidup Anda.
Keempat : Selesaikan apa yang telah Anda mulai. Berani untuk memiliki
mental MENJADI SEPERTI YANG TUHAN KEHENDAKI dan Jangan pernah memalingkan mata
Anda sedetikpun dari garis finish.
Kelima : Mulailah sekarang, saat ini juga. Lakukan segera apa yang
Anda rencanakan, apa saja. Orang bijaksana bukanlah orang yang hebat tetapi
mereka adalah orang yang bisa menyadari lebih awal tentang hakekat hidupnya
sehingga seringkali satu langkah lebih maju dari yang lain.
BIJAK BISA SEJAK MUDA, KENAPA
MENUNGGU TUA?
BIJAK ITU PILIHAN, MENJADI TUA ITU PASTI!
BIJAK ITU PILIHAN, MENJADI TUA ITU PASTI!
Wah, ngapunten saya ngelantur
nih…persis seperti orang gila di pinggir jalan tadi sore…
Wongalus