jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Sabtu, 30 Juni 2012

Cara mengatasi faktor emosi yang timbul ketika trading

Ketika dihadapkan pada suatu pilihan investasi, tanpa disadari kondisi emosi kita tidaklah sebagus yang kita kira. Hal inilah yang menjadi penyebab kenapa kita terkadang melakukan kebiasaan – kebiasaan yang aneh dan tidak rasional.
Lalu apakah anda termasuk dari bagian yang rasional? Jawabannya bisa anda temukan sendiri di artikel ini.

Rasa takut akan menyesal

Ketakutan akan penyesalan adalah suatu kondisi dimana sisi emosi mempengaruhi seorang trader
ketika menyadari bahwa dia telah membuat suatu kesalahan.
Contoh :
seorang trader melakukan open posisi buy dan terpaku pada harga dimana dia melakukan buy.
Ketika harga bergerak jauh turun, secara tidak sadar dia terlibat secara emosional dengan harga dimana dia melakukan buy. Hasilnya, dia menolak untuk menutup posisi tradingnya untuk menghindari penyesalan karena telah membuat keputusan trading yang salah. Dia juga merasa malu bila posisinya yang loss diketahui orang lain. We all hate to be wrong, don’t we?
Apa yang harus dilakukan bila kita terjebak pada kondisi ini?
Anda bisa ilustrasikan dengan bertanya pada diri anda sendiri,
“Apakah saya akan kembali melakukan buy lagi bila posisi yang sudah loss ini saya tutup?”
Jika jawabannya adalah tidak, maka ini adalah waktunya untuk menutup posisi anda.
Tanpa kita sadari, ketakutan akan rasa menyesal dan malu mengakui kesalahan terkadang malah membawa kita mendapatkan penyesalan yang lebih berat.
penyesalan trader

Keterikatan Mental

Manusia cenderung terpengaruh secara emosional terhadap kondisi market yang sedang bagus atau buruk. Perbedaan kondisi market ini seringkali berdampak banyak kepada sisi emosional trader.
Investor cenderung optimis ketika market sedang booming. Hasilnya, mereka menjadi lebih sabar untuk menunggu sampai mendapatkan profit yang lebih besar. Namun ketika dihadapkan pada kondisi market yang dilanda resesi, tanpa ragu-ragu mereka dengan cepat menjual posisinya untuk mendapatkan porsi profit yang kecil.

Terlalu percaya diri

Kita kadang sering memandang diri kita sendiri terlalu tinggi. Ketika kita berhasil melakukan beberapa kali trading yang sukses secara berturut – turut, kita merasa bahwa kita bisa mengalahkan market. Kondisi emosional seperti ini biasanya akan berujung pada posisi trading yang berlebihan, biaya komisi trading yang besar, serta kemungkinan loss yang lebih besar pula.

Kesimpulan

Tingkah – laku para pelaku pasar ini biasa disebut behavioral economic. Banyak studi yang dilakukan untuk mengamati kejadian-kejadian seperti ini. Dan hasilnya, behavioral economic seperti ini seringkali berbentrokan dengan teori ekonomi akademis.
Dari uraian diatas, bisa dikatakan bahwa musuh besar kita adalah diri kita sendiri. Kenali kondisi seperti apa yang membuat kita menjadi hilang kontrol atas diri kita sendiri. Dengan memahami apa yang terjadi dengan sisi emosional kita ketika trading, diharapkan kita dapat menghindari kesalahan – kesalahan trading seperti ini secara berulang – ulang.
 
Bagaimana dengan anda?



Sumber : futuresgalleriablog