jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Selasa, 02 Oktober 2012

Obat kanker payudara merusak kehidupan seks wanita?

Wanita yang menggunakan obat penekan hormon untuk menahan pertumbuhan kanker payudara seringkali tak puas dengan kehidupan seks mereka, ungkap sebuah penelitian di Swedia.

Lebih dari setengah wanita yang menggunakan obat pencegah aromatase mengatakan bahwa seks terasa menyakitkan karena kurangnya 'pelumas' pada
daerah kewanitaan.

Hal yang sama dialami oleh wanita yang menggunakan obat tamixofen, obat anti estrogen, yang seringkali mengalami rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual.

"Kami curiga bahwa obat pencegah aromatase akan menyebabkan disfungsi seksual dalam beberapa waktu," jelas Dr Don Dizon, ginekolog dari Massachusetts General Hospital di Boston, seperti dilansir oleh NBC News (28/09).

Menurutnya obat-obatan tersebut mencegah tubuh wanita memproduksi estrogen. Sementara Tamoxifen dibutuhkan untuk menghentikan hormon yang bekerja pada sel kanker payudara.
Hasil di atas didapatkan melalui penelitian pada 82 penderita kanker payudara dan 102 wanita yang belum terkena kanker payudara yang aktif secara seksual.

Di antara mereka, 74 persen wanita yang mengonsumsi obat pencegah aromatase mengatakan bahwa mereka mengalami masalah dengan pelumas ketika melakukan eks. Sementara 40 - 42 persen wanita yang mengonsumsi tamoxifen juga mengalami hal yang sama.

Hubungan seks yang menyakitkan dialami oleh 57 persen wanita yang menggunakan obat pencegah aromatase, dibandingkan dengan 31 persen wanita yang mengonsumsi tamoxifen dan 21 persen pada kelompok lain.

Sementara ini pasien kanker payudara yang mengalami masalah seksual karena obat-obatan disarankan untuk menggunakan pelembab vagina atau pelumas buatan untuk membantu mereka mengatasi rasa sakit saat seks.