jual beli liberty reserve, jual beli paypal

Kamis, 20 September 2012

Orgasme Juga Bisa Bantu Usir Stres

Apa yang diharapkan setiap orang saat bercinta? Jawabannya pasti merasakan kenikmatan, terutama di bagian puncaknya yaitu orgasme. Ehm, tapi seperti apa sih rasanya the big "O" itu?

Menurut terapis dan psikolog seks Inggris, Paula Hall, definisi kepuasan seks atau orgasme pada setiap orang berbeda-beda. Bahkan orgasme ini sebenarnya agak sulit untuk didefinisikan.


Namun, terapis dan psikolog terkenal di tahun 1953, Alfred C. Kinsey, pernah mencoba mendefinisikannya. Orgasme dijelaskan sebagai sebuah letupan yang dialami tubuh sebagai akibat dari tegangan neuromuscular (ketegangan otot dan syaraf) yang memuncak. Artinya ketika melakukan hubungan seks, kita memang sengaja "menegangkan diri" untuk kemudian merasakan kenikmatan luar biasa setelah melewati puncak ketegangan.

Kontraksi 15 Kali
Lalu apa yang terjadi saat kita mencapai orgasme? Yang pasti jantung Anda berdetak lebih cepat dan nafas menjadi lebih 'berat' akibat otot di paru-paru menegang. Rangsangan dan sentuhan yang Anda rasakan memacu otak memroduksi hormon endorfin dan oksitosin. Keberadaan hormon-hormon inilah yang membuat Anda merasa senang dan tubuh terasa relaks.

Selain itu, darah mengalir lebih cepat ke seluruh tubuh termasuk ke area genital dan menciptakan tekanan yang membuat otot-otot di bagian organ tubuh itu berkontraksi. Nah, kontraksi ini akan mengarah pada otot panggul dan terjadi antara 5 - 15 kali dengan selang waktu 0,8 - 1 detik. Wow!

Jangan Terlalu Fokus banyak orang menjadikan orgasme sebagai tujuan dari sebuah aktivitas seks dan menjadikannya sebagai indikator kesuksesan hubungan seksual. Ini pandangan keliru. Penelitian menemukan keinginan kuat untuk meraih orgasme dalam setiap aktivitas seks justru bisa membuat orgasme itu sendiri tak bisa dirasakan dengan sempurna. Bahkan bisa tak dicapai.

Apakah berarti Anda kehilangan kenikmatan dari hubungan seksual itu? Jangan keburu kecewa! Menurut Paula, kita masih bisa menikmati aktivitas seks meski tanpa orgasme kok. Yang perlu Anda lakukan adalah menciptakan suasana nyaman dan relaks. Misalnya, saling merangsang, membisikkan kata-kata intim, dan saling mengungkapkan rasa sayang. Suasana yang mendukung dan rangsangan fisik ini bisa memicu datangnya orgasme. Jadi, jangan terlalu fokus ke sana dulu ya!

Usir Stres Dan Infeksi
Tenyata orgasme bukan sekadar inti dari sebuah hubungan seksual lho, tapi juga memiliki fungsi penting bagi kesehatan. Penelitian yang dilakukan Kinsey menunjukkan seks dan orgasme merupakan sebuah cara bagi tubuh untuk melepaskan stres yang menumpuk sepanjang hari.

Penelitian ini juga menemukan bahwa orgasme memiliki pengaruh jangka panjang dalam meredam kemarahan dan membantu kesehatan jiwa. Pasangan yang melakukan hubungan seksual secara aktif cenderung lebih menikmati kehidupan dengan risiko kesehatan lebih rendah dibanding dengan pasangan kurang aktif. Jadi, seks pun diklaim dapat memperkecil tingkat kematian pada lelaki dan perempuan.

Para psikolog di Universitas Wilkes, Pennysylvania (Amerika Serikat) juga menyebut orgasme membantu tubuh kita memerangi segala macam infeksi. Ini menjelaskan mengapa pasangan yang melakukan hubungan seksual secara aktif jauh dari penyakit.