Pernahkah anda berfikir betapa besar dan tak terhitung lagi nikmat yang Allah berikan kepada kita sebagai makhluk yang paling sempurna dengan rumus rasio emas-Nya. Bahkan Allah mengulang sebuah peringatan dalam surah Ar-rahman sebanyak 31 kali yang berbunyi “Fabiayyi Alaa’i Robbi kumaa Tukazzibaa” yang artinya ” Maka nikmat Tuhan mana lagikah yang kamu dustakan? dan di ayat lain Allah berfirman dalam surah Luqman ayat 27 :
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan air laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habis-nya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah (kodrat dan karunianya). Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana
Mari sejenak kita berfikir! betapa
sempurnanya kita diciptakan dalam bentuk yang seimbang dengan formulasi
yang tidak ada seorang ilmuwan pun yang mampu menandinginya. Berikut
contoh yang mungkin perlu kita renungi hasil dari bentuk yang luar biasa
dari bentuk tubuh kita :
- Mata kita diletakkan di kepala, bayangkan jika di telapak kaki?
- Gigi kita tidak tumbuh seperti rambut. Bayangkan jika tumbuh seperti rambut?
- Telinga kita diberi daun dengan lekukan yang bervariasi namun tidak merubah fungsinya sebagai penghalang debu. perhatikan orang yang telah diamputasi daun telingnya, pasti di tutup kapas untuk menghalangi debu.
- Lubang hidung yang menghadap ke bawah, lubangnya pas pula. Bayangkan jika menghadap ke atas dan dengan lubang yang besar?
- Telapak tangan kita dilengkapi dengan 5 ruas jari, Bayang jika tanpa jari? pasti susah ngupil atau merokok.. hehehe
- Dalam mulut ada kelenjar ludah untuk memudahkan kita menelan makanan. bayangkan jika mulut kita jika kering terus?
- Ada sendi antara lutut dan paha, lengan atas dan lengan bawah. Bayangkan jika tdk ada sendinya! duduk pasti setengah mati.
- Kepala kita dibungkus dengan tulang tengkorak. Bayangkan jika tanpa tengkorak! Pasti banyak yang geger otak. heheh..
- Dan masih banyak lagi.
Olehnya itu, wajar Tuhan menegur kita
berulang-ulang untuk menyadari betapa berdosanya kita sebagai manusia
yang tidak pandai bersyukur dan kadang berperilaku sombong. Andai saja
Allah SWT memasang meteran untuk oksigen yang kita hirup maka dalam
sebulan kita harus merogoh kocek sebesar Rp. 6.073.056.000,- dengan perhitungan sebagai berikut :
Harga Oksigen jika beli di Apotik = +/- Rp 30.000/ltr
Harga Nitrogen jika beli di Apotik = +/- Rp 10.200/ltr
Dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter Oksigen & 11.376 liter Nitrogen
Kalkulasinya begini :
2.880 x Rp. 30.000,- = Rp. 86.400.000,-
11.376 x Rp. 10.200,- = Rp. 116.035.200,-
————————————————————
Total biaya sehari = Rp. 202.435.200,-
11.376 x Rp. 10.200,- = Rp. 116.035.200,-
————————————————————
Total biaya sehari = Rp. 202.435.200,-
Jadi dalam 1 bulan = 30 x 202.435.200,- = Rp. 6.073.056.000,-
Dan semua itu gratis dari Allah.
Kadang kala manusia ini lupa akan
kodratnya sebagai ciptaan, selalu pesimis menyalahkan keadaan sementara
dirinya tak pernah mampu memaknai rasa syukur yang hakiki.
Begitu banyak cobaan yang Allah berikan namun tak pernah mau mengambil
hikmah dari cobaan tersebut, dan terkadang lupa bersandar kepada Allah
SWT. Dialah maha di atas segala maha, Tidak ada kekuatan yang mampu
menandinginya. Derita, bencana, musibah dan cobaan lainya hanyalah
sekelumit dari qada’ dan Qadar-Nya, Serpihan dari serpihan debupun tak
pantas untuk membandingkannya.
Bagaimana cara Memaknai Rasa Syukur Yang Hakiki ?
Cobalah mulai dari sekarang kita mencoba Memaknai Rasa Syukur Yang Hakiki. Caranya :
- Jalankan perintah-Nya dan jauhi larangannya.
- Jangan pernah mengeluh dengan keadaan.
- Lihatlah nasib orang yang di bawah dari keadaan andajangan selalu menatap ke atas
- Rajin-rajinlah bersedekah (Insya Allah nikmat anda akan ditambah)
- Banyak berzikir agar hati anda selalu tenang.
- Dan satu hal yang paling penting, perbanyak Ikhtiar (berusaha/bekerja) untuk mendapat ridhonya. Bukan bermalas-malasan menunggu rejeki datang dengan tiba-tiba.
Pada point 6 Inilah sebenarnya wujud
syukur yang paling Hakiki. Allah menciptakan tangan dan kaki kita bahkan
seluruh anggota tubuh kita bukan untuk bermalas-malasan. Bahkan Allah
mempertegas hal ini dalam surah Al-jumu’ah ayat 10 yang artinya :
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Ini artinya apa? Syukur tidak dapat
dimaknai dengan berpangku tangan, bermalas-malasan, meratapi nasib,
mengeluh, atau hidup tanpa arah. Carilah rejeki Allah yang halal dan
jangan lupa bersedekah di jalan-Nya. Insya Allah anda akan menemukan
kedamaian hati yang tidak akan pernah meresahkan anda lagi.
Semua akan kembali kepada Allah dan ini
sebuah kepastian. Tidak ada yang mampu menolaknya. Hari ini atau esok,
atau di masa yang akan datang, kita akan bertemu dengan kematian. Dan
semua akan dipertanggung jawabkan di hadapa Allah Adzza Wa Jalla.
Olehnya itu hendaklah dari sekarang kita Memaknai Rasa Syukur Yang Hakiki.
Sumber : http://mencariuangdiinternet.com/2012/04/21/memaknai-rasa-syukur-yang-hakiki/